Valisthea, Dunia yang Penuh Konflik dan Magi — Final Fantasy XVI (FFXVI), rilisan terbaru dari franchise legendaris besutan Square Enix, telah membawa angin segar sekaligus kejutan besar bagi para penggemar RPG di seluruh dunia. Dikenal sebagai salah satu seri game paling berpengaruh dalam sejarah industri, Final Fantasy selalu berani mengambil risiko, dan entri ke-16 ini tak terkecuali.
Dirilis eksklusif untuk PlayStation 5 pada Juni 2023, FFXVI menghadirkan dunia fantasi gelap yang sangat berbeda dari game-game sebelumnya. Tak hanya menampilkan gameplay penuh aksi, FFXVI juga mengangkat tema politik, pengkhianatan, dan pengorbanan dengan gaya sinematik yang mirip film epik.
Dunia Valisthea: Antara Kristal dan Perang
FFXVI berlatar di Valisthea, sebuah dunia yang terpecah menjadi beberapa kerajaan besar yang menggantungkan hidupnya pada Mothercrystals—sumber kekuatan magis yang mampu menopang kehidupan. Namun di balik kemakmuran ini, tersembunyi ancaman penyakit yang disebut Blight, yang secara perlahan melumpuhkan tanah dan memicu perang antar bangsa.
Kekuatan besar juga datang dari Dominants, manusia pilihan yang menjadi wadah bagi makhluk legendaris bernama Eikons (setara dengan Summons di seri FF sebelumnya, seperti Ifrit, Shiva, Bahamut). Para Dominants bisa berubah menjadi Eikon dengan kekuatan dahsyat yang mampu menghancurkan kota dalam hitungan menit. Namun, kemampuan ini bukan tanpa konsekuensi: Dominants sering menjadi pion dalam konflik politik, atau bahkan dijadikan senjata perang oleh kerajaan mereka.
Protagonis: Clive Rosfield, Dari Ksatria ke Pencari Keadilan
Berbeda dari entri sebelumnya yang biasanya menghadirkan kelompok protagonis, FFXVI memusatkan ceritanya pada satu tokoh: Clive Rosfield. Clive adalah putra pertama dari Archduke Rosaria, yang awalnya diharapkan menjadi Dominant Phoenix, namun kekuatan itu justru diwarisi oleh adiknya, Joshua.
Clive kemudian menjadi pengawal adiknya dan menyaksikan kehancuran Rosaria oleh kekuatan misterius dari Eikon Ifrit. Tragedi ini mengubah hidup Clive sepenuhnya. Ia kemudian bergabung dengan organisasi pembebasan bernama The Bastards, dan memburu Ifrit untuk membalas dendam dan mengungkap misteri di balik kekuatan yang menghancurkan segalanya.
Perjalanan Clive penuh konflik batin dan dilema moral. Ia bukanlah pahlawan sempurna, melainkan manusia biasa yang terluka, berjuang dengan amarah, dan perlahan memahami bahwa kekuatan sejati datang dari pengorbanan dan harapan.
Gameplay: Aksi Real-Time Penuh Intensitas
FFXVI benar-benar mematahkan pola RPG turn-based yang menjadi ciri khas seri ini. Dengan bantuan Ryota Suzuki, desainer sistem pertarungan Devil May Cry 5, FFXVI memperkenalkan combat action real-time yang cepat, responsif, dan mematikan.
Clive dapat menggunakan kekuatan dari beberapa Eikon yang telah dia kuasai. Pemain bisa mengganti gaya bertarung secara langsung, dari sihir api Ifrit, badai petir Ramuh, hingga serangan udara Garuda. Kombinasi combo dan efek sinematik membuat setiap pertarungan terasa dramatis dan memuaskan.
Selain pertarungan biasa, terdapat Eikon vs Eikon battle, yakni pertarungan besar layaknya Kaiju yang epik dan berbeda gaya: dari duel brawler, shooter hingga cinematic QTE (quick time event). Variasi ini membuat pemain terus tertarik dengan progres cerita dan pertarungan selanjutnya.
Visual dan Audio: Kelas Tinggi Sinematik
FFXVI menawarkan grafik generasi terbaru yang memanjakan mata. Dari kastil megah, hutan lebat, hingga gurun yang luas, dunia Valisthea dibangun dengan detail menakjubkan. Efek pencahayaan realistis, animasi wajah yang ekspresif, dan sinematik yang setara film menjadikan game ini layaknya tontonan Hollywood dengan kendali di tangan pemain.
Musik yang digubah oleh Masayoshi Soken, yang sebelumnya sukses di Final Fantasy XIV, menjadi elemen penting yang memperkuat emosi dalam setiap adegan. Soundtrack-nya epik dan atmosferik—terutama saat pertempuran Eikon dan adegan klimaks cerita.
Penerimaan Pasar dan Kritikus
Final Fantasy XVI mendapat pujian luas dari media game global. Beberapa review penting menyebutkan:
- IGN: “Final Fantasy XVI adalah langkah berani menuju masa depan yang lebih dewasa dan kuat.”
- GameSpot: “Tidak sempurna, namun sangat ambisius. Sebuah narasi yang kuat dibungkus dengan sistem pertarungan luar biasa.”
- Famitsu (Jepang): Memberikan skor 39/40—salah satu yang tertinggi di 2023.
Secara komersial, FFXVI berhasil menjual 3 juta kopi dalam waktu kurang dari seminggu, menjadikannya salah satu rilis PS5 eksklusif dengan pertumbuhan tercepat. Permintaan port PC dan kemungkinan ekspansi juga menjadi tanda bahwa minat pemain belum surut.
Kritik dan Kontroversi
Meski banyak pujian, FFXVI juga menerima kritik. Beberapa penggemar lama merasa kecewa karena absennya elemen RPG klasik seperti party yang bisa dikontrol, eksplorasi dunia terbuka yang lebih bebas, dan minimnya side quest bermakna. Sebagian lainnya juga mengkritik pacing cerita yang lambat di paruh awal.
Namun Square Enix menyatakan bahwa ini adalah bagian dari visi baru mereka: menjadikan Final Fantasy sebagai narasi yang lebih sinematik dan dewasa, dengan fokus pada cerita mendalam dan pengalaman sinematik interaktif.
DLC dan Masa Depan
Pada akhir 2023, Square Enix mengumumkan dua DLC ekspansi berjudul Echoes of the Fallen dan The Rising Tide. Konten tambahan ini mengeksplorasi latar belakang dunia Valisthea, memperkenalkan Eikon baru, serta membuka jalan untuk potensi sekuel atau spin-off.
Ada pula rumor bahwa FFXVI akan dirilis untuk PC pada akhir 2025, dengan peningkatan grafis dan fitur mod. Komunitas gamer sangat menantikan kabar resmi, terutama untuk eksplorasi potensi multiplayer atau versi Remastered dengan konten tambahan.
Final Fantasy XVI adalah karya ambisius yang mencerminkan keberanian Square Enix dalam mengeksplorasi arah baru. Meninggalkan sistem klasik dan memeluk gameplay aksi sinematik adalah taruhan besar—namun FFXVI berhasil mengeksekusinya dengan cerita yang kuat, dunia yang gelap, dan karakter yang manusiawi.
Bagi penggemar lama, FFXVI bisa menjadi tantangan untuk beradaptasi. Namun bagi generasi baru, ini adalah pintu masuk sempurna ke dunia Final Fantasy. Satu hal pasti: Clive Rosfield dan Valisthea akan dikenang sebagai titik balik besar dalam sejarah game RPG modern.